Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Asesmen Nasional Berbasis Komputer

 akm adalah

ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah program pemerintah yang diselenggarakan guna menilai mutu dan kualitas lembaga pendidikan baik tingkat sekolah maupun madrasah dan merupakan program kesetaraan di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tujuan dilakukannya program asesmen nasional adalah agar mutu pendidikan Indonesia semakin meningkat.

 

Mutu satuan pendidikan yang dinilai melalui program ANBK ini meliputi hasil belajar siswa yang terdiri dari tiga unsur utama (literasi, numerasi, dan karakter) dan kualitas proses belajar-mengajar serta lingkungan pendidikan yang turut mendukung keberlangsungan pembelajaran. Data tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama yakni AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.

 

AKM menilai dan mengukur kemampuan literasi membaca dan numerasi atau kemampuan berhitung siwa. Survei karakter berfungsi untuk mengukur sikap, keyakinan, nilai, dan perilaku yang mencerminkan karakter siswa. Sedangkan survei lingkungan belajar berfungsi untuk mengukur kualitas belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

 

Berdasarkan data resmi dari Kemdikbud, jumlah sekolah di jenjang pendidikan dasar yaitu SD dan MI yang sudah mengikuti program ANBK ini sebanyak 163.833 sekolah. Untuk jenjang SMP dan MTS sebanyak 55.347 sekolah. Dan untuk jenjang SMA dan MA berjumlah 21.711 sekolah. Sementara jenjang SMK berjumlah 13.419 sekolah.

 

ANBK ini dilaksanakan secara daring dan semidaring menggunakan perangkat elektronik berupa komputer. Komputer dimanfaatkan sebagai sarana untuk menampilkan soal sekaligus menjawab soal. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ANBK ini dilaksanakan guna mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa.

 

Apakah perbedaan antara kemampuan literasi dengan kemampuan numerasi? Literasi merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi suatu teks untuk menyelesaikan suatu masalah sekaligus mengembangkan kapasitas yang dimiliki individu. Sedangkan numerasi adalah kemampuan berpikir seseorang yang berhubungan dengan penggunaan konsep, fakta, dan prosedur dalam ilmu matematika dan juga penggunaan alat matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Literasi membaca memuat konten sastra dan infromasi.

 

Rancangan asesmen diagnostik

Merancang asesmen diagnosis berkala dengan 3 tahap meliputi Persiapan, Pelaksanaan dan Tindak lanjut.

Melalui pembiasaan siswa yang mengikuti dan melaksanakan tahap serta proses asesmen formatif sebagai asesmen diagnostik berkala, maka fokus siswa akan bertambah dan memiliki rasa andil tersendiri pada proses belajar mandiri, pembiasaan mengamati kualitas pekerjaannya dengan adanya feed back, dan selalu menyempurnakan kekurangan diri sendiri. Pencapain nilai tidak hanya suatu hal utama bagi siswa, namun kecenderungan untuk mendukung pengunaan bermacam cara.

 

Proses kognitif yang dialami siswa adalah menemukan informasi, integrasi dan interpretasi, serta proses refleksi dan evaluasi. Konteks atau topik yang dibaca berupa teks ilmiah, teks sosial budaya, dan teks personal atau biografi. Konten numerasi meliputi materi bilangan, pengukuran dan geometri, sebaran data, dan aljabar. Proses kognitif yang akan dialami siswa adalah pemahaman, penalaran, dan aplikasi. Konteks dalam numerasi juga sama dengan konteks literasi yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik atau ilmiah.

 

Bentuk soal AKM yang diujikan berupa soal objektif dan soal non objektif. Soal objektif dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, dan isian singkat. Soal non objektif berbentuk essay. ANBK ini disebut sebagai pengganti Ujian Nasional (UN). Padahal, ANBK ini bukan sebagai pengganti UN dalam hal mengevaluasi prestasi siswa yang sifatnya individual. Selain itu, ANBK juga tidak menentukan kelulusan siswa karena ANBK diberikan oleh siswa bukan di akhir jenjang satuan pendidikan. Peserta ANBK sendiri terdiri dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, Sekolah Kesetaraan, dan Sekolah Khusus. Ujian ANBK dilaksanakan selama 2 hari di setiap jenjang sekolah.

 

Pelaksanaan ANBK di jenjang SD/MI

Peserta ANBK pada jenjang ini berjumlah maksimal 30 anak per sekolahnya. Yang mengikuti adalah siswa kelas 5 dan materi yang diujikan adalah materi sampai di kelas 4. Pada hari pertama pelaksanaan, dilakukan tes literasi terlebih dahulu selama 75 menit, dilanjutkan dengan survei karakter selama 20 menit. Pada hari kedua, dilakukan tes numerasi selama 75 menit dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar selama 20 menit.

 

Pelaksanaan ANBK di jenjang SMP/MTs

Peserta ANBK pada jenjang ini berjumlah maksimal 45 anak untuk setiap sekolahnya. Yang mengikuti ujian ANBK ini adalah siswa SMP atau MTs yang duduk di kelas 8. Materi yang diujikan merupakan materi yang diajarkan di kelas 8. Pelaksanaan ANBK juga dilakukan selama 2 hari akan tetapi terdapat sedikit perbedaan dengan jenjang SD/MI. Hari pertama pelaksanaan ANBK dimulai dengan tes ilterasi selama 90 menit. Kemudian dilanjutkan dengan survei karakter selama 30 menit. Pelaksanaan hari kedua dimulai dengan tes numerasi selama 90 menit, dilanjutkan dengan survei lingkungan belajar selama 30 menit juga.

 

Pelaksanaan ANBK di jenjang SMA/MA dan SMK

Peserta ANBK di jenjang ini sama dengan jumlah peserta siswa SMP, yaitu maksimal 45 anak di setiap sekolah. Peserta ANBK pada jenjang ini ditujukan untuk siswa kelas 11. Materi yang diujikan adalah materi yang diajarkan untuk kelas 10. Pelaksanaan ANBK di jenjang ini sama persis dengan pelaksanaan ANBK di SMP, dimana berlangsung selama 2 hari dan pembagian sesinya terbagi menjadi 90 menit dan 30 menit.


Info terbaru :

TUPOKSI OPERATOR SEKOLAH 2021


Tujuan umum dilaksanakannya Asesmen Nasional:

1. Meningkatkan mutu pendidikan.

Mutu pendidikan akan meningkat seiring dengan semakin baiknya kualitas belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan yang nantinya akan memberikan dampak positif terhadap kompetensi dan karakter siswa.

 

2. Sebagai penunjuk arah kemana tujuan dan praktik pembelajaran yang benar.

Asesmen Nasional menunjukkan kepada pihak sekolah bahwa tujuan utama sekolah yaitu mengembangkan karakter dan kompetensi siswa.

 

3. Memberi gambaran mengenai karakteristik sekolah yang efektif

Sekolah yang efektif merupakan sekolah yang memiliki sistem pengajaran dan kebijakan sekolah yang baik sehingga tercipta iklim sekolah yang kondusif.

 

4. Sarana evaluasi mutu sekolah

Asesmen Nasional berperan sebagai sarana evaluasi mutu sekolah yang meliputi mutu input, proses, dan output. Output yang dimaksud adalah hasil belajar siswa.

 

Itulah penjelasan lengkap tentang Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang dimulai tahun 2021 ini akan dilaksanakan di Indonesia. Semoga membantu.dalam menambah pemahaman dan wawasan terbaru.