Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Pentingnya Strategi Pembelajaran 5M Pada Masa Pandemi, Ketahui Tujuan dan Prinsipnya!


Sejak pandemi Covid-19, para siswa sekolah di Indonesia sudah familiar dengan sebuah sistem bernama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tenaga pendidik merombak semua kegiatan dan sistem belajar mengajar agar dapat diterima oleh para siswanya. Termasuk menciptakan strategi pembelajaran 5M saat mengajar.

Pembentukan strategi ini tentu memiliki tujuan dan manfaat yang ditujukan bagi para siswa. Agar proses belajar mengajar pada era pandemi lebih optimal, yang mana akan berpengaruh pada tercapainya kompetensi dasar pendidikan dengan sukses.

Tujuan Strategi Belajar 5M

Pembahasan mengenai strategi pembelajaran 5M tidak luput dari tujuan dan manfaat ketika awal dibentuk. Di dalam beberapa pembentukan kurikulum, strategi 5M dalam proses pembelajaran memiliki 4 tujuan penting, yaitu: 

  • Pertama, untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik agar mendapat pelayanan dalam aspek pendidikan selama pandemi . 
  • Kedua, bertujuan untuk melindungi tenaga pendidik yang terdampak Covid-19. 
  • Ketiga, menjadi salah satu cara pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19.
  • Keempat, bertujuan untuk memastikan pemenuhan dukungan psikologis bagi tenaga dan peserta didik serta orang tua/wali. Tujuan-tujuan tersebut tentu menjadi salah satu aspek penting sebagai penunjang pemenuhan kompetensi dasar dan kurikulum sekolah walaupun di saat pandemi.

Prinsip Strategi Belajar 5M

Selain tujuan dari strategi pembelajaran 5M, masyarakat juga perlu mengetahui mengenai prinsip dari pembentukan strategi tersebut. Terdapat 6 prinsip yang dapat diketahui oleh masyarakat, yang mana menjadi dasar utama terlaksananya berbagai kegiatan belajar mengajar selama pandemi.

Keenam prinsip strategi belajar 5M yang perlu diketahui, yaitu:

  • Mengutamakan keselamatan dan kesehatan.
  • Memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
  • Memfokuskan pada pendidikan tentang kecakapan hidup.
  • Menciptakan materi pembelajaran yang bersifat inklusif.
  • Memberikan tugas yang bervariasi dengan kondisi wilayah daerah dan minat masing-masing siswa.
  • Memberikan umpan balik dengan cara komunikasi interaktif.

Penjelasan Strategi 5M dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Jika telah memahami informasi mengenai tujuan dan prinsip strategi pembelajaran 5M, maka selanjutnya masyarakat harus paham penjelasan detail mengenai strategi tersebut. Di masa pandemi, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan namun dengan strategi dan metode yang berbeda.

Untuk menghindari masalah psikologis dan menghilangkan beban ketika belajar jarak jauh. Tenaga pendidik serta pemerintah menciptakan strategi 5M, yang memiliki tujuan yang ideal. Penjelasan mengenai strategi 5M, masyarakat wajib mengetahui 5 (lima) aspek di dalamnya, yaitu:

1. Memanusiakan Hubungan

Strategi pembelajaran 5M yang pertama, yaitu memanusiakan hubungan yang berarti adalah praktek PJJ yang berorientasi pada hal-hal positif. Artinya adalah mengoptimalkan untuk memperkuat relasi positif antara guru, siswa serta orang tua agar tercipta pemenuhan kompetensi pendidikan.

Cara penyelenggaraannya adalah dengan meningkatkan komunikasi kepada orang tua/wali dengan alat teknologi yang dimiliki, yaitu HP. Hal ini tentu bertujuan ideal agar terjadi hubungan yang sehat dan positif antara tiga aspek penting dalam proses PJJ.

2. Memahami Konsep

Strategi PJJ 5M berikutnya adalah memahami konsep, yang mana pada praktek pembelajaran hal yang diutamakan tidak hanya menguasai konten. Tetapi, juga pemberian tugas yang bertujuan untuk mengamati persoalan yang terjadi di sekitar selama pandemi terjadi.

Tenaga didik diwajibkan untuk memberikan penjelasan kepada orang tua/wali untuk praktek pembelajaran seperti ini. Agar dapat kerjasama yang selaras antara guru dan orang tua ketika mendidik siswa yang melakukan PJJ di rumah. Bertujuan agar segala kendala mengenai aktivitas PJJ dapat diatasi.

Strategi 5M yang berarti memahami konsep mengutamakan komunikasi agar orang tua paham mengenai panduan belajar anak. Berarti anak tidak hanya mengerti konsep dan materi sekolah, tetapi juga menguasai kompetensi dasar yang dapat diterapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

3. Membangun Keberlanjutan

Strategi pembelajaran 5M berikutnya adalah membangun keberlanjutan, yang berarti praktek belajar yang bertujuan untuk memandu siswa agar memahami materi secara terarah. Selain itu, aspek keberlanjutannya berada pada aspek pemberian feedback atau umpan balik dari siswa kepada guru.

Di dalam prakteknya, guru akan memberikan tugas dan materi yang rinci dan detail, yang mana berikutnya siswa akan mengerjakannya dengan baik lalu guru memberikan feedback berupa nilai yang memotivasi siswa. Guru juga diwajibkan untuk berkolaborasi dengan orang tua siswa.

Tujuan kolaborasi tersebut adalah untuk memberikan respons feedback dengan lebih baik dalam berbagai aspek yang berhubungan dengan proses PJJ di rumah. Tujuan akhirnya masih sama, yaitu demi tercapainya perkembangan kompetensi anak ketika melakukan praktek belajar di rumah.

4. Memilih Tantangan

Memilih tantangan menjadi strategi pembelajaran 5M berikutnya, yang mana berarti tenaga pendidik, siswa dan orang tua/wali harus siap untuk melakukan proses pembelajaran yang lebih menantang. Artinya, strategi pembelajaran menegaskan pada aspek yang berbeda dari strategi sebelumnya.

Contohnya, ketika di sekolah siswa tidak banyak terlibat dalam diskusi dan kegiatan seru lainnya. Namun, strategi PJJ 5M mewajibkan siswa untuk dapat berkontribusi aktif dan langsung secara menantang dalam kegiatan tersebut. Tujuannya adalah agar dapat memantik minat dan bakat siswa.

5. Memberdayakan Konteks

Memberdayakan konteks berarti bahwa praktek pembelajaran memberi arahan pada siswa. Tugasnya adalah memanfaatkan sumber daya dan komunitas disekitar agar dapat berkontribusi untuk melakukan perubahan. Tugas yang diberikan oleh guru wajib untuk disesuaikan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Hal ini tentu harus dibarengi dengan kerjasama dengan orang tua/wali sebagai pembimbing siswa dalam menjalani pemberdayaan konteks pembelajaran tersebut. Siswa dan orang tua akan bekerjasama untuk mencari hal yang relevan di sekitar dan hubungannya dengan materi di sekolah.

Kesimpulannya adalah bahwa strategi pembelajaran 5M adalah strategi yang dibuat pada masa pandemi Covid-19, ketika siswa tidak dapat belajar di sekolah. Strategi ini merupakan kepanjangan dari proses PJJ yang diwajibkan oleh pemerintah kepada seluruh siswa di Indonesia.