Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Cara Mengajari Materi Calistung TK dengan Menyenangkan


Calistung TK adalah kependekan dari baca, tulis, hitung untuk anak TK. Calistung berarti mengajarkan ketiga materi tersebut kepada anak TK untuk persiapan masuk sekolah dasar. Usia sekitar 5-6 tahun adalah usia di saat anak TK mulai belajar materi calistung TK. 

Ada berbagai materi untuk pembelajaran calistung yang dapat diikuti dan pelajari anak-anak dengan menyenangkan. Hal ini berguna karena usia anak TK adalah masa dasar untuk belajar materi dasar. Maka berikut akan dipaparkan materi-materi calistung yang cocok untuk dipelajari anak TK

1. Belajar Alfabet 

Hal paling mendasar dari pembelajaran materi calistung TK adalah mempelajari alfabet. Alfabet adalah satuan huruf yang akan digunakan untuk membaca. Tentu saja alfabet ini akan sangat berguna bagi anak kedepannya. Maka dari itu pada materi calistung, ada bagian mempelajari alfabet. 

Mulai lah mengenalkan alfabet satu persatu kepada anak. Imajinasi Anak masih sangat tinggi, jadi perkenalkan alfabet dengan cara imajinatif kepada anak. Seperti contohnya huruf 'H', jelaskan bahwa huruf 'H' terlihat seperti jembatan gantung. Dengan pembelajaran alfabet, maka anak akan mengerti. 

2. Belajar Mengenal Suku Kata

Jika sudah paham tentang alfabet, maka materi calistung TK selanjutnya adalah mempelajari suku kata. Suku kata yang diajarkan dapat berupa suku kata sederhana seperti 'Ba-Bi-Bu' atau juga berupa kata sederhana seperti 'Ba-Ju'. Pengajar dapat menuntun siswa belajar mengucapkan kata tersebut. 

Sebagai tambahan pula, agar anak lebih mudah mengerti, pengajar dapat mengeja huruf satu persatu sehingga membentuk kata. Seperti contohnya 'B-A BA, J-U JU. Ba-Ju'. Atau juga tempel poster khusus mengeja di rumah agar anak bisa belajar dan dapat membaca pula. 

3. Belajar Mengenal Ejaan Barang-barang Sederhana

Materi satu ini adalah lanjutan dari materi pembelajaran alfabet dan mengeja. Jika anak sudah hafal alfabet dan dapat mengeja dengan baik maka pembelajaran satu ini dapat dilakukan. Perkenalkan anak-anak cara mengeja barang yang ada di sekitarnya dengan mengeja secara perlahan. 

Dengan mengetahui nama benda dan mengejanya, materi tentang alfabet pun dapat melekat pada anak. Hal ini turut menambah literasi anak. Karena mengetahui membaca nama suatu benda, kemampuan membaca akan bertambah. Pembelajaran ini mudah dan sangat fleksibel. 

4. Belajar Cara Menulis

Langkah lanjutan setelah mengajari anak membaca adalah mengajari cara menulis. Pengajar dapat mengajari cara menulis sembari mengajari anak huruf alfabet atau mengeja. Memori anak sangat kuat sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk menanamkan bentuk dasar huruf pada anak. 

Jika anak sudah hafal bentuk-bentuk huruf, maka mereka bisa cepat diajarkan cara menulis. Tuntunlah anak saat belajar menulis, beri mereka arahan dengan nada imajinatif agar anak aktif belajar. Sebagai saran, pengajar atau orangtua dapat membeli buku menulis untuk membantu anak. 

5. Belajar Menulis Kalimat Singkat

Setelah anak belajar menulis dengan lancar, maka saatnya untuk mengajari anak cara menulis kalimat singkat. Tak perlu terlalu ribet atau rumit, cukup ajari anak cara menulis nama mereka sendiri. Atau ajari anak menulis kalimat-kalimat singkat yang ada di sekitar mereka. 

Dengan mengajari anak menulis seperti ini, maka bisa meningkatkan ingatan mereka tentang materi membaca dan menulis yang sebelumnya telah dipelajari. Ini juga bagus untuk meningkatkan kepekaan anak-anak terhadap sekitar sehingga mereka bisa menulis apapun yang mereka ingin. 

6. Belajar Membaca Buku Cerita

Untuk materi membaca, pada tahap akhir anak-anak bisa mencoba untuk membaca buku cerita pendek. Buku cerita ini dapat berupa buku cerita bergambar yang mengandung cerita anak-anak di dalamnya. Buku ini biasanya memiliki font huruf yang lebih besar sehingga mudah dibaca.

Orangtua atau pengajar dapat menuntun anak saat membaca. Bantulah anak untuk mengeja dan menjelaskan makna kalimat yang tak mereka mengerti. Melalui kegiatan membaca juga, anak-anak bisa mengetahui nama-nama benda baru. Hal ini juga bagus karena dapat meningkatkan minat literasi anak. 

7. Belajar Mengenal Angka

 Setelah mempelajari  huruf hingga lancar membaca dan menulis, anak-anak juga perlu diajari untuk mengenal angka. Angka bisa diperkenalkan dari 1 sampai 10 oleh pengajar dengan seksama. Sebagai bahan bantuan, pengajar atau orangtua dapat menggunakan jari untuk membantu anak mengingat angka. 

Sebagai media perantara, orangtua atau pengajar bisa menempelkan poster pengenalan angka di dinding. Poster tersebut dapat menambah minat anak untuk mengenal angka karena memiliki desain yang menarik. Tak hanya itu, angka pun dapat diperkenalkan dengan berbagai macam hiasan hingga lagu. 

8. Belajar Menghitung 

Jika sudah mengenal angka maka saatnya untuk belajar menghitung. Tak seperti perhitungan untuk anak SD yang rumit, belajar menghitung untuk anak TK bisa berupa kurang dan tambah saja. Cara mempelajari perkurangan dan pertambahan untuk anak TK dapat dibantu dengan permainan.

Banyak permainan anak TK yang mengajarkan untuk menghitung. Contohnya seperti permainan menghitung domba sebelum tidur. Tak hanya permainan, lagu pun juga banyak yang mengajarkan cara menghitung untuk anak-anak, contohnya lagu 'Tekotek'. Cara ini efektif untuk anak TK yang suka bermain. 

Materi calistung TK dapat diajarkan kepada anak-anak dengan cara interaktif menarik. Di masa pertumbuhan anak-anak yang serba ingin tahu, sangat penting bagi pengajar ataupun orang tua untuk membimbing tumbuh kembang anak. Dengan bimbingan tepat, anak dapat mengerti membaca, menulis, dan menghitung. 

Penting bagi anak untuk mempelajari calistung sejak dini karena hal ini adalah dasar dari segalanya. Sebelum bisa belajar secara formal, anak-anak perlu paham dan tau tentang calistung. Maka anak harus diajar dengan benar agar tujuan calistung tercapai dengan tepat.