Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Era Society 5.0 Dalam Pendidikan

Ikatan Cendikia - Era Society 5.0 Dalam Pendidikan | Revolusi Industri 4.0 mewajibkan pendidikan tinggi untuk bertransformasi guna menghasilkan lulusan yang kompeten, kreatif, dan dapat beradaptasi di era digital, terutama menghadapi konsep masyarakat baru, yaitu Society 5.0.

Revolusi Industri 4.0 ditandai oleh kemajuan teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI), robotika, dan Internet of Things (IoT) yang telah mengubah paradigma lama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pendidikan.  

Era Society 5.0 Dalam Pendidikan

Era, Society, 5.0, Dalam, Pendidikan

gambar: Pixabay


Society 5.0 adalah konsep yang bertujuan mengintegrasikan masyarakat dan teknologi guna mencapai dunia yang lebih baik. Dalam kerangka konsep ini, pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam mempersiapkan individu sebagai pemimpin dan inovator masa depan.

Society 5.0 adalah konsep masyarakat yang terfokus pada manusia dan didukung oleh teknologi. Pada era ini, diharapkan bahwa masyarakat dapat mengatasi berbagai tantangan dan masalah sosial dengan memanfaatkan inovasi yang muncul dalam era Revolusi Industri 4.0, guna meningkatkan kualitas hidup manusia.

Salah satu bentuk pendekatan pendidikan yang dapat diadopsi oleh kalangan universitas untuk bisa beradaptasi dengan sistem Revolusi Industri 4.0 dan juga Society 5.0 adalah melalui penggunaan sistem Blended Learning.

Metode ini merupakan pembelajaran hybrid yang menggabungkan elemen daring dan tatap muka," ungkap Fahmy ketika memberikan materi melalui sesi zoom meeting di hadapan mahasiswa UMKT pada Senin (7/8/2023).

Pendekatan metode seperti itu, menurutnya, dapat meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam menggunakan perangkat digital, suatu keterampilan yang sangat esensial dalam dunia kerja di masa depan.

Alumni Program Master of Engineering dan Chief Information Officer Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menjelaskan bahwa pola pendidikan tinggi yang telah ada tidak lagi memadai untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja.

Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, dan adaptabilitas menjadi semakin krusial bagi mahasiswa. Oleh karena itu, universitas perlu menyesuaikan kurikulum mereka untuk memastikan bahwa mahasiswa memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan di era baru ini.

Untuk mencapai hal tersebut, universitas perlu membangun kemitraan erat dengan sektor industri agar kurikulum mereka tetap terkini dan relevan dengan perkembangan terbaru. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam dunia kerja, tetapi juga membantu universitas untuk terus mengikuti perkembangan teknologi terkini.

Cara dalam penilaian peserta didik juga seharusnya menyesuaikan diri dengan tuntutan di era Revolusi Industri 4.0 dan juga Society 5.0. Metode penilaian tradisional seperti ujian tulis atau esai sudah tidak mencukupi. Diperlukan metode baru seperti pembelajaran berbasis proyek dan evaluasi oleh rekan sejawat,” ungkap Fahmy.

Menurutnya, metode tersebut mampu mengukur kemampuan kolaborasi, kerja tim, dan keterampilan pemecahan masalah atau problem solving.

Memahami Society 5.0 dan Dampaknya pada Bidang Pendidikan

Ide Society 5.0 pertama kali dikemukakan oleh Jepang dan menekankan kemampuan manusia dalam menggunakan ilmu pengetahuan modern, seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan Internet of Things (IoT), untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan fokus pada kenyamanan.

Konsep Society 5.0 relatif baru, diinisiasi pada 21 Januari 2019 sebagai respons terhadap era Revolusi Industri 4.0.

Menurut Eding Ishak (2022), Society 5.0 adalah ide untuk membentuk tatanan sosial baru dengan tujuan meningkatkan kenyamanan dan keberlanjutan kehidupan masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat menerima produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan mereka, dalam jumlah dan waktu yang diperlukan.

Society 5.0 dapat diartikan sebagai konsep masyarakat yang berorientasi pada manusia dan berkembang dengan dukungan teknologi.

Secara umum, konsep Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 memiliki kesamaan, dengan perbedaan terletak pada fokus Society 5.0 yang lebih menekankan pada aspek manusia.

Revolusi industri menempatkan AI (kecerdasan buatan) sebagai komponen utama, sedangkan dalam Society 5.0, peran teknologi modern tetap penting, namun manusia menjadi komponen utama. Society 5.0 menekankan integrasi teknologi canggih seperti AI, IoT, dan teknologi robot dengan keahlian dan inovasi manusia.

Tujuannya adalah mendorong pengembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan. Hal ini bertujuan menciptakan sistem produksi yang lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar, lebih fokus pada pengalaman pelanggan, dan optimal dalam pemanfaatan sumber daya alam yang terbatas.

Secara keseluruhan, Society 5.0 diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi industri, pelanggan, pekerja, dan masyarakat umum, seperti peningkatan produktivitas, kualitas, dan keamanan produksi, serta menciptakan peluang pekerjaan baru dan mengurangi dampak lingkungan yang merugikan.

Perbedaan konsep Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Perbedaan antara Industri 4.0 dan Society 5.0 dapat diuraikan sebagai berikut:

  • 1. Industri 4.0 lebih menekankan pada otomatisasi pekerjaan, sementara Society 5.0 fokus pada optimalisasi jam kerja untuk menyelesaikan tugas.
  • 2. Industri 4.0 berfokus pada efektivitas otomasi mesin dan teknologi, sedangkan Society 5.0 menitikberatkan pada bagaimana mengoptimalkan pengetahuan seseorang dengan bantuan AI.
  • 3. Industri 4.0 lebih berorientasi pada sistem komputerisasi, sementara Society 5.0 menitikberatkan pada percepatan pekerjaan dengan bantuan mesin untuk keberlangsungan dan kesejahteraan manusia.

Konsep Society 5.0 dianggap sebagai evolusi dari konsep-konsep sebelumnya. Society level 5 merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari level-level sebelumnya. Society 1.0 terjadi pada masa manusia hidup dalam era berburu dan mengenal tulisan. Society 2.0 terjadi pada era pertanian ketika manusia mulai mengenal teknik bercocok tanam.

Society 3.0 merupakan era industri di mana manusia menggunakan mesin untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Society 4.0 terjadi ketika manusia mengenal komputer dan internet.

Society 5.0 adalah era di mana semua teknologi tersebut menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Dalam Society 5.0, internet tidak hanya berfungsi untuk berbagi informasi, melainkan juga dimanfaatkan untuk menjalani kehidupan secara menyeluruh.