Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Pendidikan 4.0 Adalah Upaya Peningkatan Kualitas Untuk SDM Unggul


Dunia pendidikan terus berevolusi untuk mewujudkan SDM  yang mampu bersaing di berbagai sektor. Salah satunya yaitu mewujudkan pendidikan yang berbasis teknologi. Pendidikan 4.0 adalah pendidikan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia sudah mengalami beberapa peralihan pembelajaran. Kemudian di era yang semakin canggih ini, dunia pun dihadapkan dengan tantangan baru sehingga harus senantiasa menyesuaikan diri.

Di era sekarang ini, hampir semua hal bergantung pada kecanggihan teknologi. Di sini, manusia dan mesin diselaraskan agar bisa mendapatkan solusi yang diharapkan. Selain itu juga agar bisa menemukan inovasi baru termasuk pada dunia pendidikan.  

Sekilas Tentang Pendidikan 4.0

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pendidikan 4.0 adalah cara yang ditempuh guna meningkatkan kualitas pendidikan agar terbentuk SDM yang unggul. Dengan peralihan tersebut diharapkan mampu menghasilkan generasi yang memiliki kemampuan dan keterampilan abad 21.

Agar program dapat berjalan seperti seharusnya, tentu menjadi tantangan bagi banyak pihak. Masing-masing pihak memiliki peranan agar penerapan pendidikan ini bisa berjalan dengan optimal dan efektif.  

Agar bisa mencapai keterampilan di abad 21, trend pembelajaran tentu harus disesuaikan. Di sini peran teknologi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar.

Bagaimana Cara Mewujudkan Pendidikan 4.0?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan 4.0 adalah hal yang harus dihadapi, maka cara yang ditempuh harus tepat. Berikut beberapa cara mewujudkan pendidikan 4.0 antara lain:

1. Memberikan Pelatihan Untuk Para Pengajar

Karena pendidikan 4.0 adalah salah satu hal mau tidak mau harus dihadapi, maka perlu mempersiapkan dengan matang. Dalam dunia pendidikan, tenaga pendidik memiliki peran penting dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang diharapkan.  

Tidak hanya itu, guru juga diharapkan bisa menjadi mentor yang mampu memberikan materi yang berguna untuk masa depan siswa. Di sini, guru dituntut untuk proaktif dan kreatif agar siswa bisa lebih mudah memahami materi dari guru.

Metode pembelajaran secara online ini secara tidak langsung menuntut pengajar agar memiliki kemampuan yang mumpuni dalam dunia digital. Tenaga pendidik perlu mengetahui cara menggunakan perangkat digital dalam media penyampaian materi ajar.

Agar terwujud hal tersebut maka lembaga terkait bisa memberikan fasilitas pelatihan dan sertifikasi untuk pengajar. Hal ini berguna agar tercapai aktivitas belajar mengajar yang lebih optimal.

2. Penerapan Teknologi Untuk Proses Pembelajaran

Selain memberikan pelatihan untuk pengajar, cara lain untuk mewujudkan pendidikan 4.0 adalah dengan menerapkan teknologi sebagai metode pembelajaran. Setiap institusi pendidikan diharuskan untuk bisa menyesuaikan dan beralih secara perlahan ke teknologi digital.  

Beberapa metode pembelajaran berbasis digital yang perlu dikuasai oleh pihak sekolah dan pengajar yaitu sebagai berikut:

Belajar Online : metode pembelajaran yang dilakukan secara online dan bisa dilakukan dari jarak jauh. Dengan metode ini maka siswa tetap bisa memenuhi kebutuhan belajar meskipun tidak datang ke sekolah.

Perpustakaan Online : setiap siswa tentu membutuhkan buku untuk menambah wawasan siswa dan berguna untuk memecahkan masalah dan tugas yang diberikan pengajar. Sekolah bisa mendirikan perpustakaan secara online yang menyediakan e-book sebagai sarana belajar siswa.

3. Mengembangkan Infrastruktur Sekolah

Cara lain yang bisa ditempuh untuk mewujudkan pendidikan 4.0 adalah mengembangkan infrastruktur untuk mendukung proses belajar. Contohnya ruang komputer dengan perangkat komputer yang memadai. Namun ternyata masih banyak sekolah yang belum bisa memenuhinya dengan baik.

Sekolah juga harus memiliki sistem informasi terbaik agar bisa diakses oleh berbagai pihak. Namun seperti halnya ruang komputer, masih banyak sekolah yang belum memiliki website resmi yang bisa diakses oleh berbagai pihak.

Infrastruktur sekolah yang mendukung peralihan pendidikan ini tentu sangat penting dan berpengaruh terhadap proses ke depannya. Tidak heran jika dalam pengembangan infrastrukturnya membutuhkan dana dan waktu yang tidak sebentar.

Bagaimana Peran Guru Di Era Pendidikan 4.0?

Di era ini guru memiliki peran yang sangat beragam. Tidak hanya sebagai seseorang yang menyampaikan materi namun juga dituntut untuk melakukan berbagai perubahan terhadap cara pandang pendidikan.

Tidak hanya itu, pengajar juga harus bisa mengatur proses belajar agar bisa menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif hingga suasana belajar yang menyenangkan. Setiap siswa diharapkan bisa belajar dengan cara yang menyenangkan sehingga berpengaruh terhadap prestasinya.

Peran pengajar di era pendidikan 4.0 adalah sebagai fasilitator, motivator, inspirator, dan lain sebagainya. Dari banyaknya tuntutan tersebut, tidak heran jika setiap guru haruslah memiliki kompetensi tinggi.

Setidaknya terdapat 5 kompetensi yang perlu dikuasai oleh setiap tenaga pendidik, diantaranya:

  • Competence for technological commercialization : kompetensi dalam mendidik dan mengajar siswa untuk memiliki sikap dan jiwa kewirausahaan dengan berlandaskan teknologi digital.
  • Competence in globalization : kompetensi dalam menghadapi dunia sehingga diharapkan setiap guru tidak gagap terhadap berbagai budaya dan memiliki keunggulan memecahkan masalah.
  • Educational competence of thing : ialah kompetensi dalam melakukan pembelajaran berbasis internet dan teknologi digital.
  • Competence in future strategies : kemampuan membuat strategi di masa depan mengingat dunia mudah berubah dan berjalan cepat sehingga skill ini sangat dibutuhkan.
  • Counselor competence : kompetensi ini ialah kemampuan menjadi konselor bagi siswanya karena di masa depan, masalah yang dihadapi siswa ialah terkait masalah psikologis.

Meskipun pendidikan 4.0 adalah hal yang harus dihadapi, namun diharapkan peran guru tidak akan tergantikan. Teknologi tidak akan mampu menggantikan peran guru sebagai pembentuk karakter siswa. Oleh karena itulah guru diharapkan terus mengembangkan kompetensinya dengan baik.