Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Ragam Komponen Teori Belajar Kognitif dan Pengertiannya


Teori belajar memiliki banyak ragam atau jenisnya. Salah satu yang paling penting diantara banyak teori belajar adalah teori belajar kognitif. Teori ini bisa dikatakan berhubungan dengan kemampuan otak untuk belajar atau memproses suatu informasi yang diterima melalui pembelajaran.

Teori ini juga sangat penting dan sering diterapkan dalam pemilihan metode belajar, cara belajar dan menentukan kemampuan kognitif siswa. Selain itu, dasar kemampuan kognitif seorang individu berbeda satu dengan lainnya. Dengan begitu, hal ini mempengaruhi hasil belajar dari penggunaan metode kognitif dari teori ini.

Pengertian Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan potensi yang ada pada otak manusia yang ada sejak lahir. Kemampuan ini berkaitan erat dengan proses penerimaan informasi atau hal-hal yang belum diketahui yang baru saja dipelajari dalam keseharian individu. Kemampuan kognitif setiap individu tentu saja berbeda. Hal itu juga mempengaruhi bagaimana seseorang menerima atau memandang suatu hal.

Karena level kognitif yang berbeda, setiap orang juga mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam belajar, minat belajar, hingga cepat atau lambatnya seseorang dalam memahami suatu informasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Hal ini pun juga berlaku pada anak yang banyak belajar hal baru, cara dan juga kosa kata baru dalam kehidupan mereka.

Ragam Komponen Teori Pembelajaran Kognitif

Dalam teori belajar kognitif dikenal beberapa komponen bagian yang melengkapi proses belajarnya. Komponen-komponen ini memang tidak hanya fokus pada hasil belajar yang didapatkan, melainkan lebih fokus pada proses yang terjadi dan dialami. Dengan memahami proses dan menerapkan dengan benar, maka diharapkan hasilnya akan lebih baik dan lebih mudah diterima. Berikut pembahasan lengkapnya:

1. Proses Pemahaman

Dalam teori perkembangan kognitif, subjek diharuskan untuk lebih mengenal kemampuan masing-masing yang telah dimiliki. Pemahaman ini berkaitan dengan ketertarikan akan suatu pembelajaran atau informasi yang dipelajari. Adanya komponen pemahaman ini bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih dipahami jika sesuai dengan kemampuan kognitif yang dimiliki.

Paham yang dimaksud ialah paham mengenai hal apakah yang sering menarik perhatian dan ingin dipelajari. Selanjutnya, galilah informasi tentang hal itu sehingga seseorang bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas diri dengan cepat dan menyenangkan.

2. Proses Mengingat

Dalam teori belajar satu ini, informasi yang diajarkan tidak diberikan secara instan melalui proses menghafal. Namun sebaliknya, informasi akan diproses melalui pemahaman dan detail informasi sehingga informasi tersebut bisa dipahami. Setelah paham dengan apa yang dimaksud, menurut teori ini seseorang akan hafal dan mengingatnya secara otomatis jika telah dipahami.

Tentu saja kondisi atau kemampuan mengingat setiap orang berbeda. Namun, sebaik mungkin mengingat perlu dilakukan dalam pembelajaran kognitif agar bisa lebih mudah dalam memahami dan menerapkannya nanti.

3. Proses Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah paham betul dengan informasi yang didapatkan, maka komponen teori belajar kognitif selanjutnya ialah berkaitan dengan penerapannya. Tentu saja penerapan dinilai sangat dibutuhkan. Proses penerapan dibutuhkan agar informasi atau ilmu yang baru saja didapatkan tidak mudah hilang atau dilupakan.

Jika suatu ilmu atau kemampuan tersebut sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kemungkinan kecil hal tersebut untuk dilupakan. Sebaliknya, jika sering diterapkan, maka ilmu atau informasi tersebut akan diingat lebih lama dan bahkan bisa selalu diingat selamanya.

Demikian penjelasan terkait teori belajar kognitif yang terdiri dari komponen dan pengertiannya. Kemampuan kognitif setiap orang memanglah berbeda. Namun hal itulah yang membuat seseorang memiliki keberagaman pendapat sehingga lebih mudah menemukan solusi atau menciptakan hal-hal yang kreatif dan unik.