Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Contoh Jurnal Umum | Analisis Jurnal Umum dalam Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Ikatan Cendikia | Contoh Jurnal Umum | Jurnal umum merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode waktu, disusun berdasarkan urutan tanggal. Informasi yang dicatat meliputi nama transaksi, jenis akun, dan saldo nominal dalam kolom debit atau kredit.

Biasanya, jurnal ini digunakan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa karena prinsipnya memungkinkan pencatatan kronologis untuk semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan jasa. 

Tujuan utama pembuatan jurnal umum atau penjurnalan adalah melakukan identifikasi, penilaian, dan pencatatan dampak ekonomi dari satu atau beberapa transaksi di dalam perusahaan. 

Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk mempermudah proses pemindahan dampak transaksi ke akun yang sesuai dengan transaksi tersebut. 

Contoh Jurnal Umum

Contoh, Jurnal, Umum

gambar: ikatancendikia

Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, berikut disajikan ilustrasi contoh soal untuk pembuatan jurnal umum perusahaan dagang PT Jaya Abadi:

Pada tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan dana sebesar Rp500.000.000 ke dalam perusahaannya, PT Jaya Abadi.

Analisis Transaksi:

  - Debit: Kas Rp500.000.000 (bertambahnya harta perusahaan)

  - Kredit: Modal Pak Jaya Rp500.000.000 (bertambahnya modal)

Pada tanggal 11 Januari 2018, pembayaran sewa kantor selama satu tahun sebesar Rp20.000.000.

Analisis Transaksi:

  - Kredit: Kas Rp20.000.000 (berkurangnya harta perusahaan)

  - Debit: Sewa Dibayar Dimuka Rp20.000.000 (bertambahnya aset)

Pada tanggal 15 Januari 2018, pembelian peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp5.000.000.

Analisis Transaksi:

  - Debit: Peralatan Rp10.000.000 dan Perlengkapan Rp5.000.000 (bertambahnya aset)

  - Kredit: Kas Rp15.000.000 (berkurangnya harta perusahaan)

Pada tanggal 20 Januari 2018, pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000.

Analisis Transaksi:

  - Kredit: Pendapatan Penjualan Rp10.000.000 (bertambahnya pendapatan)

  - Debit: Kas Rp10.000.000 (bertambahnya harta perusahaan)

Pada tanggal 25 Januari 2018, pembayaran gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000.

Analisis Transaksi:

  - Debit: Beban Gaji Rp20.000.000 (bertambahnya beban)

  - Kredit: Kas Rp20.000.000 (berkurangnya harta perusahaan)

Di bawah ini terdapat contoh jurnal umum dari perusahaan dagang PT. Jaya Abadi, yang disusun berdasarkan pertanyaan di atas:





Tanggal

Keterangan

Ref.

Debit

Kredit

5 Jan 2018

Kas Modal Awal

 

500.000.000

500.000.000

11 Jan 2018

Sewa Bayar Dimuka Kas

 

20.000.000

20.000.000

15 Jan 2018

Peralatan Perlengkapan Kas

 

10.000.000

5.000.000

15.000.000

20 Jan 2018

Kas Pendapatan  

 

10.000.000

10.000.000

25 Jan 2018

Beban gaji kas

 

25.000.000

25.000.000

 

Total

 

570.000.000

570.000.000


Manfaat Jurnal Umum

Tujuan pembuatan jurnal umum adalah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mencatat dampak ekonomi dari satu transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan.

Pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan transfer dampak transaksi yang terjadi ke dalam akun yang sesuai dengan transaksi tersebut.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari jurnal umum yang perlu diketahui, antara lain:

  • 1. Mengetahui apakah akan terjadi penambahan atau pengurangan pada suatu perkiraan.
  • 2. Mengetahui jumlah yang akan dicatat dalam satu atau lebih perkiraan.
  • 3. Mengetahui apakah jumlah yang dibukukan sebagai debet atau kredit seimbang.
  • 4. Membuat tanda (referensi) agar dapat diketahui bahwa suatu jumlah telah diposting ke dalam perkiraan yang tepat di buku besar sesuai dengan perkiraannya.
  • 5. Membuat referensi (tanda) agar diketahui bahwa suatu jumlah telah diposting ke dalam perkiraan yang tepat di buku besar, sesuai dengan nomor perkiraannya.

Fungsi Jurnal Umum Dalam Akuntansi

Jurnal umum memiliki lima fungsi utama, yaitu:

  • 1. Fungsi Historis: Pencatatan setiap transaksi didasarkan pada tanggal terjadinya transaksi dan menggambarkan kegiatan perusahaan secara berurutan dan terus menerus dengan sistematis dan kronologis.
  • 2. Fungsi Pencatatan: Setiap kali terjadi perubahan pada kekayaan, modal, biaya, dan pendapatan, perubahan tersebut harus dicatat terlebih dahulu dalam jurnal umum. Tujuannya adalah memastikan bahwa pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat dilakukan secara komprehensif.
  • 3. Fungsi Analisis: Pencatatan dalam jurnal merupakan hasil dari analisis transaksi, yang melibatkan penggolongan nama akun serta pencatatan dalam bentuk pendebetan atau pengkreditan beserta jumlahnya.
  • 4. Fungsi Instruksi: Catatan dalam jurnal berfungsi sebagai perintah untuk mendebit dan mengkredit akun sesuai dengan catatan dalam jurnal. Hal ini dimaksudkan agar jurnal umum dapat memberikan petunjuk atau instruksi dalam proses memasukkan data ke dalam buku besar.
  • 5. Fungsi Informatif: Catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai bukti pencatatan transaksi yang terjadi, memberikan informasi tambahan untuk memahami konteks dan rincian transaksi.

Cara Membuat Jurnal Umum

Berikut adalah tahapan atau langkah-langkah dalam pembuatan jurnal umum yang perlu Anda ketahui:

1. Memahami Persamaan Akuntansi

Untuk menyusun jurnal umum secara tepat, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi.

Persamaan dasar akuntansi adalah:

  • Aset = Utang + Modal 

dan kemudian diperluas menjadi:

  • Aset = (Pendapatan – Beban) + Utang + Modal 

Pemahaman terhadap persamaan dasar akuntansi juga melibatkan pemahaman terhadap kelompok-kelompok akun yang termasuk di dalamnya.

Contohnya, piutang usaha termasuk dalam kelompok aset, persediaan juga termasuk dalam aset, dan sebagainya.

Dalam menyusun jurnal umum, penting untuk memahami saldo normal dari masing-masing akun.

2. Mengumpulkan Bukti Transaksi

Jika langkah pertama berfokus pada pengetahuan, langkah kedua ini melibatkan tindakan langsung dalam praktik.

Untuk dapat mencatat transaksi dalam jurnal, Anda perlu memiliki bukti transaksi.

Bukti transaksi menjadi dasar yang sangat penting untuk mencatat suatu transaksi keuangan di dalam jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi, pencatatan di jurnal tidak dapat dilakukan.

3. Mengidentifikasi Transaksi

Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi transaksi.

Tidak semua transaksi dapat dicatat; hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan pada posisi keuangan dan dapat diukur dengan satuan moneter yang dapat dicatat.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan agar hasil pencatatan nantinya akurat.

4. Pencatatan dalam Jurnal Umum

Sekarang, kita masuk pada proses pencatatan ke dalam jurnal umum.

Proses pencatatan atau pembukuan transaksi ke dalam jurnal disebut sebagai penjurnalan.

Sistem pembukuan yang digunakan adalah sistem double-entry, yang berarti setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan, yaitu debit dan kredit, dengan jumlah yang sama.

Jurnal umum terdiri dari beberapa komponen, biasanya terbagi menjadi 9 kategori:

  • 1. Tanggal: tanggal terjadinya transaksi.
  • 2. Kode Pembantu: Digunakan untuk mencatat detail transaksi.
  • 3. Uraian: Mencatat uraian keterangan transaksi debet maupun kredit.
  • 4. Nomor Akun (Debet): Menunjukkan nomor akun di sisi debet.
  • 5. Nama Akun (Debet): Menyebutkan nama akun kategori debet sesuai dengan nomor akun.
  • 6. Debet: Mencatat jumlah transaksi untuk kategori yang terdapat di sisi debet.
  • 7. Nomor Akun (Kredit): Menunjukkan nomor akun di sisi kredit.
  • 8. Nama Akun (Kredit): Menyebutkan nama akun kategori kredit sesuai dengan nomor akun.
  • 9. Kredit: Mencatat jumlah transaksi untuk kategori yang terdapat di sisi kredit.