Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas

Ikatancendikia | Contoh Jurnal Pengeluaran Kas | Jurnal pengeluaran kas atau cash payment journal adalah catatan yang digunakan untuk mencatat setiap kali terjadi pengeluaran uang tunai. Saat menjalankan usaha, baik itu skala kecil maupun besar, baik secara online maupun offline, penting untuk memiliki jurnal pengeluaran kas. Namun, tidak hanya itu yang diperlukan; jurnal lain seperti jurnal pembelian, penjualan, dan penerimaan kas juga menjadi bagian penting. 

Dalam operasional bisnis, terdapat dua proses utama, yaitu penerimaan dan pengeluaran uang. Proses penerimaan meningkatkan jumlah kas, sementara pengeluaran menguranginya. Kedua proses ini harus dicatat secara cermat untuk pembukuan agar bisnis memiliki manajemen yang baik dan berkelanjutan. 

Contoh kegiatan pengeluaran meliputi pembelian barang secara tunai, pembayaran gaji karyawan, pembelian perlengkapan usaha, pelunasan hutang, dan kegiatan lain yang melibatkan penggunaan uang. Dengan demikian, jurnal pengeluaran kas dapat diartikan sebagai catatan atau jurnal yang mencatat pembayaran uang secara langsung atau tunai. 

Fungsi jurnal pengeluaran kas adalah untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran uang tunai secara rinci. Dengan mencatat pengeluaran uang, pengelolaan keuangan bisnis menjadi lebih transparan dan dapat mengurangi risiko terjadinya penipuan. 

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas 

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas

Setiap entrepreneur pasti memiliki format penulisan jurnal yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnisnya masing-masing, sehingga tiap individu memiliki perbedaan dalam penyusunan jurnal. Meskipun demikian, inti dari jurnal tersebut adalah mencatat informasi mengenai pengeluaran kas. 

Berikut adalah contoh umum dari jurnal pengeluaran kas: PT Abadi Jaya mencatat Jurnal Pengeluaran Kas untuk periode November 2022. Jurnal ini merinci setiap transaksi pengeluaran uang tunai yang dilakukan selama bulan tersebut. 

 

Contoh Jurnal Pengeluaran Kas

contoh jurnal pengeluaran kas. gambar: hitoko
 

Jenis-jenis Jurnal Pengeluaran Kas 

Dalam mencatat jurnal pengeluaran kas, terdapat beberapa jenis yang harus diperhatikan, antara lain: 

1. Pembelian dengan Tunai 

Ketika perusahaan melakukan pembelian barang atau jasa secara tunai, transaksi tersebut akan dicatat dalam jurnal. Semua pembelian yang melibatkan pembayaran tunai harus didokumentasikan sebagai bukti pengeluaran kas. Pembelian dapat mencakup berbagai hal, mulai dari produk, aset berwujud atau tidak berwujud, hingga jasa sewa atau iklan perusahaan. 

2. Pembayaran Hutang 

Pembayaran hutang juga harus dicatat dalam catatan akuntansi. Umumnya, pembayaran hutang terkait dengan pembelian barang secara kredit yang belum tercatat, dan pencatatan dilakukan setelah pembayaran dilakukan. 

3. Gaji Karyawan 

Pengeluaran kas untuk membayar gaji karyawan, yang biasanya diberikan setiap bulan, turut dicatat dalam jurnal. Ini mencakup jumlah uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah karyawan. 

4. Retur Barang 

Retur Barang dari Pelanggan Jika pelanggan mengembalikan barang yang telah dibeli, yang mengakibatkan pengeluaran kas secara tunai, transaksi ini juga harus dicatat dalam jurnal. Pengembalian barang dapat terjadi karena kerusakan atau alasan lainnya. Demikianlah beberapa jenis jurnal pengeluaran kas yang perlu dicatat. 

Catatan akuntansi ini sangat penting bagi pelaku usaha sebagai bukti sistematis pengeluaran uang tunai.

Cara Menghitung Jurnal 

Setelah meneliti tabel contoh di atas, kita akan membahas cara menghitung jurnal pengeluaran kas. Dari tabel tersebut, kolom debit dibagi menjadi tiga bagian, yaitu utang, pembelian, dan akun lain. 

Utang mencakup jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelaku usaha kepada pemberi pinjaman, pembelian mencakup transaksi pembelian barang yang diperlukan oleh pelaku usaha, baik itu untuk produksi atau peralatan produksi, dan akun lain mencakup gaji karyawan yang dikeluarkan selama periode jurnal.

Pengelompokan debit dilakukan untuk mempermudah pembacaan dan perhitungan pengeluaran kas. Sementara itu, kolom kredit dibagi menjadi dua bagian, yaitu kas dan potongan pembelian. Kas adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh pelaku usaha, sedangkan potongan pembelian adalah diskon yang diperoleh dari pembelian yang mengurangi pengeluaran kas dalam periode jurnal. 

Total dari setiap kolom dalam tabel dihitung secara keseluruhan, baik pada bagian debit maupun kredit. Pastikan bahwa jumlah debit dan kredit sama, karena ketidaksesuaian ini dapat menunjukkan kesalahan dalam penulisan atau penjumlahan. 

Jurnal pengeluaran kas adalah dokumen penting yang harus disusun oleh pelaku usaha untuk mencatat pengeluaran uang tunai, selain dari jurnal khusus pembelian, jurnal penjualan, dan penerimaan kas. Dengan adanya catatan ini, dapat digunakan untuk perhitungan dan sebagai bukti pengeluaran uang dalam periode tertentu. 

Laporan arus kas dapat berfungsi sebagai landasan untuk mengestimasi kebutuhan kas di masa depan dan potensi sumber daya yang tersedia. Selain itu, laporan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merencanakan dan memproyeksikan kebutuhan kas yang akan muncul. 

Ada lima jenis jurnal khusus yang terdapat dalam materi akuntansi perusahaan dagang. Jurnal-jurnal tersebut adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal memorial. Berikut adalah contoh-contoh pengeluaran kas kecil yang umum terjadi dalam operasional perusahaan. 

Pertama, pengeluaran untuk kebutuhan kantor seperti alat tulis, kertas, dan tinta printer merupakan bagian penting dari biaya operasional sehari-hari. 

Kedua, biaya listrik, air, dan gas untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan juga merupakan komponen vital yang memerlukan alokasi dana. Selanjutnya, pengeluaran kas terjadi dalam pembelian bahan baku untuk produksi atau penyediaan jasa, yang menjadi aspek kunci dalam kelangsungan kegiatan usaha. 

Terakhir, biaya transportasi, termasuk bensin dan parkir, yang dikeluarkan untuk keperluan bisnis seperti pengiriman barang atau kegiatan operasional lainnya, juga termasuk dalam kategori pengeluaran kas kecil yang perlu dicatat dengan cermat. Semua pengeluaran ini, meskipun bersifat kecil, berkontribusi pada kelancaran dan keberlanjutan operasional perusahaan.