Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Angkatan Pertama Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKSW Salatiga dengan Kuota 50 Kursi

Mahasiswa Kedokteran

Angkatan Pertama Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKSW Salatiga dengan Kuota 50 Kursi | Ruang Rapat Graha Kartini di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Jalan Kartini, pada tanggal 14 September 2023 sore, didominasi oleh suasana sukacita dan haru.


Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan nomor 749/E/O/2023 tentang izin pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Program Profesi telah diterima oleh UKSW.

Penyerahan SK ini dilakukan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko, SH MH, kepada Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Drs M.Z Ichsanudin, yang selanjutnya diserahkan kepada Rektor UKSW Prof Dr Intiyas Utami SE MSi Ak.


SK Kemendikbud Ristek tentang izin pembukaan Program Studi Kedokteran

Acara penyerahan SK tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Pembina Harian YPTKSW Pdt Musa Salusu MTh, Wakil Rektor, Dekan, serta Direktur Direktorat yang ada di lingkungan UKSW, Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga Dra Yuni Kurniandari, Ketua YAKKUM Pdt Simon Julianto STh MSi, serta tamu undangan lainnya.


Keluarga besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), yang menjadi wadah bagi prodi baru ini, juga turut hadir dalam momen tersebut.


Rektor Intiyas menyatakan rasa syukur dan kebahagiaannya atas penerimaan SK ini, sambil mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah memberikan dukungan dan bekerja keras untuk persiapan pembukaan program studi ini. Selain itu, ia juga menyoroti komitmen dan dukungan penuh dari Rektor Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng IPU dan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unsrat Prof Dr dr Nova H. Kapantow DAN MSc SpGK dalam proses ini.

Proses menuju pembukaan program studi ini melibatkan berbagai pihak dan melalui sejumlah tahap, termasuk visitasi oleh tim dari berbagai lembaga terkait. FK Unsrat memainkan peran penting dalam mendukung UKSW dalam seluruh proses ini.


Persaingan Kualitas antar Perguruan Tinggi

Kepala LLDIKTI Wilayah VI dalam arahannya mengharapkan agar program studi baru ini tidak hanya menjadi prestisius tetapi juga berorientasi pada pelayanan masyarakat yang lebih luas. Ia juga menantang UKSW untuk bersaing di tingkat global mengingat persaingan dengan perguruan tinggi asing.

Proses persiapan program studi ini melibatkan pemenuhan persyaratan akreditasi dan peningkatan fasilitas, termasuk laboratorium dan ruang kuliah yang telah disiapkan. Program studi ini memiliki fokus pada kedokteran komunitas dengan penekanan pada bidang promotif dan preventif penyakit degeneratif.


Prospek Kerja Lulusan Kedokteran

Banyak orang yang bercita-cita menjadi dokter. Namun, tahukah Anda bahwa lulusan kedokteran tidak hanya dapat bekerja di bidang klinis? Ada banyak peluang kerja lain yang tidak kalah menarik bagi lulusan kedokteran.

Pekerjaan Klinis

Lulusan kedokteran dapat bekerja sebagai dokter praktik di rumah sakit, puskesmas, atau klinik kesehatan. Selain itu, lulusan kedokteran juga dapat bekerja di instansi pemerintah, seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Badan Narkotika Nasional.

Pekerjaan Non-Klinis

Lulusan kedokteran juga dapat bekerja di bidang non-klinis, seperti:

  1. Dokter struktural, yaitu dokter yang bekerja di instansi pemerintah, seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Badan Narkotika Nasional.
  2. Dosen dan peneliti, yaitu dokter yang mengajar di perguruan tinggi dan melakukan penelitian di bidang kedokteran.
  3. Teknisi medis, yaitu orang yang melakukan pemeriksaan dan perawatan medis di bawah pengawasan dokter.
  4. Ahli gizi, yaitu orang yang memberikan saran dan konseling tentang pola makan yang sehat.
  5. Penyuluh kesehatan masyarakat, yaitu orang yang melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan kepada masyarakat.
  6. Terapis, yaitu orang yang memberikan terapi kepada pasien untuk mengatasi masalah kesehatan fisik atau mental.
  7. Psikolog klinis, yaitu orang yang memberikan terapi kepada pasien dengan gangguan mental.
  8. Peneliti dan pengembang obat-obatan, yaitu orang yang melakukan penelitian dan pengembangan obat-obatan baru.


Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kedokteran 

Pemberitaan tentang Susanto, seorang yang mengklaim sebagai dokter atau dokter gadungan yang bekerja di salah satu klinik di Cepu Blora, Jawa Tengah, telah menyebabkan gempar di kalangan publik. Tindakan nekat yang dilakukan oleh Susanto, termasuk berpura-pura menjadi dokter spesialis kandungan dan melakukan operasi caesar kepada salah satu pasien, juga mencatatkan bahwa Susanto, yang merupakan seorang dokter gadungan, pernah menduduki posisi strategis sebagai salah satu kepala rumah sakit di Kalimantan. Fenomena ini telah menyebabkan profesi mulia dokter tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.


Profesi dokter dianggap sebagai sebuah profesi yang mulia, karena bertanggung jawab dalam menangani masalah kemanusiaan. Dokter, terutama dokter spesialis, sangat diperlukan oleh banyak orang. Oleh karena itu, seorang dokter harus mempersiapkan diri dengan baik agar mampu menjalankan tugasnya yang besar dan berat, bahkan jika itu berarti harus bekerja di daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan. Situasi ini membutuhkan tingkat dedikasi yang tinggi, serta jiwa pelayanan yang kuat.


Dokter Profesional

Dokter dianggap sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan untuk membantu sesama manusia. Mereka harus berperilaku tanpa kesalahan, seperti malaikat. Dokter memiliki peran sebagai penyembuh, dan bahkan bisa memengaruhi hidup atau kematian seseorang. Namun, penting untuk diingat bahwa dokter juga manusia yang dapat merasa lelah dan melakukan kesalahan. Terlepas dari hal tersebut, banyak orang bercita-cita menjadi dokter, karena profesi ini dianggap memiliki nilai dan kehormatan yang tinggi.

Namun, untuk menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Diperlukan persiapan yang mendalam, termasuk dari segi finansial. Kuliah di fakultas kedokteran memerlukan biaya yang besar. Terlebih lagi, pemerintah telah membuka banyak kampus kedokteran untuk mengatasi kekurangan dokter di seluruh Indonesia, yang merupakan bagian dari upaya transformasi dalam sektor kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah.

Sumpah Dokter Indonesia

Dokter, pada masa lalu, dianggap sebagai pahlawan yang membantu sesama manusia. Mereka bahkan harus merelakan waktu bersama keluarga untuk menjalankan misi kemanusiaan mereka. Tindakan satu dokter dalam menyelamatkan satu nyawa manusia dianggap setara dengan menyelamatkan ribuan generasi bangsa. Dokter melayani pasien dengan sepenuh hati, sementara pasien memahami bahwa dokter hanya berperan sebagai perantara kesembuhan, bukan pemilik kesembuhan. Hal ini tercermin dalam sumpah dokter yang diucapkan ketika dilantik menjadi seorang dokter.


Upaya Antisipasi Kekurangan Dokter Spesialis

Revolusi Mental yang digaungkan oleh pemerintah juga mencakup prioritas dalam sektor kesehatan. Salah satu aspek dari transformasi ini adalah meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan, termasuk dokter dan dokter spesialis. Dalam hal ini, penting untuk mencatat bahwa Indonesia memiliki kekurangan dokter spesialis sekitar 30 ribu orang di 21 penyelenggara program studi spesialis. 

Pemerintah telah mengambil langkah untuk memperbaiki situasi ini dengan mengubah undang-undang kesehatan, yang mencakup peningkatan kuota mahasiswa, penyediaan beasiswa, dan kemudahan akses bagi tenaga kesehatan lulusan luar negeri. Semua upaya ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis, termasuk dokter, guna mendukung kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.