Kpz0JXNL4KwnNLROcdoTIG3N8IlpsfRVGQnxBFp8
Bookmark

Kurikulum Merdeka Belajar Paud

Ikatancendikia | Kurikulum Merdeka Belajar Paud | Pendidikan Anak Usia Dini melibatkan pembinaan anak mulai dari kelahiran hingga usia 6 tahun, bertujuan untuk mendukung perkembangan rohani dan jasmani sehingga anak siap memasuki tahap pendidikan selanjutnya. Perkembangan motorik ini terhubung erat dengan perkembangan pusat motorik dalam otak. 

 Kurikulum Merdeka untuk tingkat PAUD sering dikenal sebagai Merdeka Bermain karena pendekatannya yang bertujuan membuat proses pembelajaran terasa menyenangkan bagi anak, bukan sebagai beban. Dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini, Merdeka Belajar sejalan dengan konsep Merdeka Bermain, karena bermain adalah bentuk pembelajaran. 

Kurikulum Merdeka Belajar Paud 

Kurikulum, Merdeka Belajar, Paud


Kunci penerapan Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah memberikan ruang sebesar-besarnya kepada peserta didik di lembaga PAUD agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya sebagai anak Indonesia. 

Hal ini menjadi salah satu tujuan Kurikulum Merdeka, yang bertujuan memberikan hak sepenuhnya kepada anak-anak untuk tumbuh, berkembang, dan mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai. Salah satu karakteristik utama Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitas dalam pembelajaran. 

Kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan individu peserta didik, serta melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. 

1. Pondasi Pendidikan Paud Kurikulum Merdeka 

1) Agama dan moral 

Moral merujuk pada ajaran yang umum diterima mengenai nilai baik dan buruk terkait dengan perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan perilaku tidak senonoh. Sementara agama adalah keyakinan terhadap Tuhan dan mengandung ajaran mengenai ibadah serta kewajiban-kewajiban yang terkait dengan keyakinan tersebut. 

 Setiap agama mengajarkan nilai-nilai kebajikan, sebagaimana halnya dalam hukum moral. Oleh karena itu, memperkenalkan aspek nilai agama dan moral kepada anak sejak dini dapat menjadi benteng bagi mereka untuk menjauhi perilaku yang tidak baik. 

2) Fisik Motorik 

Sejalan dengan namanya, aspek fisik motorik mencakup semua hal yang secara langsung terkait dengan pertumbuhan tubuh pada anak kecil. Termasuk dalam hal ini adalah perkembangan fisik dan perilaku keselamatan, seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang sesuai dengan ukuran anak sebaya. 

3) Kognitif 

Pada tahap perkembangan kognitif anak usia dini, mereka mulai menunjukkan sejumlah kemajuan penting. Anak-anak pada usia ini biasanya mampu merespons ketika namanya dipanggil, mengenali serta menyebutkan nama-nama benda yang terdapat dalam buku, dan mampu mengungkapkan kebutuhan mereka. 

 Selain itu, mereka juga mampu mengikuti instruksi yang diberikan, bahkan dapat menghitung hingga angka 10. Pada fase ini, anak-anak juga mulai mengetahui jenis kelamin mereka dan menunjukkan ketertarikan dalam mendengarkan cerita. Proses perkembangan kognitif ini mencakup kemampuan membaca, menandakan langkah awal menuju pemahaman konsep-konsep abstrak pada masa depan. 

4) Bahasa 

Perkembangan bahasa pada anak usia dini mencakup perubahan dalam sistem lambang bunyi yang memengaruhi kemampuan berbicara mereka. Melalui kemampuan berbicara ini, anak usia dini dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri, berinteraksi, dan bekerja sama dengan orang lain. 

5) Sosial Emosional 

Perkembangan sosial-emosional adalah suatu proses di mana anak belajar beradaptasi untuk memahami situasi dan emosi saat berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Ini melibatkan kemampuan mendengarkan, mengamati, dan meniru apa yang mereka lihat. 

6) Seni 

Pembelajaran seni untuk anak usia dini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk merangsang daya cipta, rasa, dan karsa anak-anak, dengan tujuan meningkatkan kemampuan kreatif dan imajinatif mereka. 

2. Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka PAUD 

Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kurikulum Merdeka melibatkan aspek-aspek berikut: 

1. Nilai Agama dan Budi Pekerti

  • Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan mengamalkan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya. 
  • Anak aktif menjaga kebersihan, kesehatan, dan keselamatan diri sebagai ungkapan rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Anak menghargai keragaman sesama manusia, berprilaku baik, dan menunjukkan akhlak mulia. 
  •  - Anak merawat alam dan menunjukkan kepedulian terhadap makhluk hidup sebagai wujud rasa sayang kepada ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 

2. Jati Diri

  • Anak mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi diri, membangun hubungan sosial yang sehat.
  • - Anak memiliki perilaku positif terhadap diri dan lingkungan, merasa bangga sebagai anak Indonesia berlandaskan Pancasila. 
  •  - Anak mampu menyesuaikan diri dan perilakunya dengan kondisi lingkungan, tata aturan, dan juga norma umum yang berlaku. 
  •  - Anak menggunakan fungsi gerak untuk eksplorasi dan manipulasi objek serta lingkungan sekitar, mengembangkan diri secara fisik. 

3. Kemampuan Dasar Literasi, Sains, Matematika, Rekayasa, Teknologi, dan Seni

  • Anak mengenali dan memahami berbagai informasi, berkomunikasi melalui berbagai media, dan membangun percakapan. 
  •  - Anak mampu menunjukkan minat dan bakatnya, kegemarannya, dan juga mampu berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pramembaca dan juga pramenulis. 
  •  - Anak menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah sehari-hari. - Anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. 
  •  - Anak mengeksplorasi dunia melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen, menunjukkan rasa ingin tahu. 
  •  - Anak mengenal dan menggunakan teknologi secara aman dan bertanggung jawab. 
  •  - Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengungkapkan diri, dan mengapresiasi karya seni.